Monday, February 9, 2009

MEMUTUSKAN SIKLUSNYA


Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya." Amsal 24:29

Ada dua cara untuk menjalani hidup Anda; secara proaktif atau secara reaktif. Hidup proaktif membutuhkan standar yang tinggi bagi perilaku Anda dan tidak membiarkan pengaruh dosa orang lainnya menyeret Anda. Pembimbing Anda untuk cara hidup seperti ini adalah Alkitab. Disanalah Anda akan belajar bagaimana Allah ingin Anda memperlakukan diri sendiri dan bagaimana ia ingin Anda berhubungan dengan orang lain. Hidup proaktif bukanlah berarti bahwa Anda memandang rendah kepada semua orang lainnya atau bahwa Anda menganggap diri sendiri sempurna. Hidup proaktif artinya Anda dengan sadar mengikuti suatu pola perilaku yang menghormati Allah ketimbang menjalani hidup Anda sebagai respons terhadap apapun yang dikalukan orang lainnya. Hidup proaktif menuntut karakter yang kuat. Ini hanya dapat dilakukan dengan menetapkan pandangan Anda kepada Allah.

Jika Anda hidup reaktif, Anda akan terus menunggu aksi orang lainnya. Jika orang menggosipkan Anda, Anda akan menganggapnya sebagai izin untuk menggosipkan mereka. Jika teman Anda memperlakukan Anda dengan tidak baik, Anda akan menganggapnya sebagai undangan untuk memperlakukannya juga dengan tidak baik. Masalah dengan hidup reaktif adalah bahwa Anda kehilangan kendali hidup Anda sendiri. Anda menghabiskan begitu banyak waktu memberikan respons terhadap ketidakadilan yang nyata maupun yang Anda persepsikan, sehingga Anda tidak memiliki sisa energi untuk menjalani hidup seperti yang dikehendaki Allah. Hidup reaktif adalah tanda dari karater yang lemah. Ini terjadi ketika Anda melepaskan pandangan Anda dari Allah.

Dari pada bersikap seperti orang lainnya, atau memperlakukan orang persis seperti mereka memperlakukan Anda, berupayalah untuk meningkatkan standar perilaku dengan teladan Anda. Putuskanlah siklus dosa itu dengan bersikap penuh integritas, terlepas dari apapun yang dilakukan orang lain.

Regards

Laut Sinaga

No comments:

Post a Comment