Monday, February 16, 2009

SUDAH TIBA WAKTUNYA UNTUK PERUBAHAN


Markus 1:1-6; Matius 3:1-6; Lukas 3:1-6

Disini mulailah kisah yang indah dari Yesus Sang Mesias Anak Allah. Dalam kitab yang ditulis nabi Yesaya, Tuhan menyatakan bahwa Ia akan mengirimkan Anak-Nya ke dunia dan bahwa akan ada seorang yang mendahului-Nya untuk mempersiapkan jalan bagi Dia. Orang ini akan hidup dipadang belantara, kata Yesaya. Dan ia akan berseru kepada setiap orang supaya membereskan hidupnya untuk menyambut kedatangan Tuhan. Orang itu adalah Yohanes Pembabtis. Ia hidup dipadang gurun dan mengajar supaya semua orang dibabtis sebagai pemberitahuan kepada umum mengenai keputusan mereka untuk tidak berbuat dosa lagi, agar Tuhan mau mengampuni mereka. Orang-orang daerah Yudea berdatangan ke gurun Yudea itu untuk melihat dan mendengarkan Yohanes. Pakainnya terbuat dari rambut unta dan ia memakai ikat pinggang dari kulit; makanannya terdiri dari belalang dan madu hutan.

Yohanes memilih untuk hidup di padang gurun (1) untuk menghindar dari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian, supaya ia dapat mendengar petunjuk-petunjuk Tuhan; (2) untuk mendapat perhatian sepenuhnya dari orang-orang; (3) untuk melambangkan pemutusan hubungan dengan kemunafikan pemimpin-pemimpin agama yang lebih cinta akan rumah-rumah mewah mereka serta kedudukan berwenang daripada melakukan pekerjaan Tuhan; (4) untuk memenuhi nubuat Perjanjian Lama yang mengatakan bahwa Yohanes akan menjadi suara yang berseru di padang belantara untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan (Yesaya 40:3).

Maksud dari khotbah-khotbah Yohanes ialah mempersiapkan orang untuk menerima Yesus sebagai anak Allah. Ketika Yohanes menantang mereka untuk masing-masing mengaku dosa mereka, ia memberi tanda untuk mengadakan hubungan dengan Allah menurut cara baru. Apakah suatu perubahan diperlukan dalam hidupmu sebelaum anda dapat mendengar dan memahami pesan Yesus? Anda harus mengaku bahwa anda memerlukan pengampunan sebelaum anda dapat menerimanya. Untuk menyiapkan diri untuk menerima Kristus, Anda harus mengaku dosa dulu. Hindarilah kesenangan-kesenangan duniawi yang tak berguna, godaan-godaan yang membawa dosa, dan sikap-sikap yang merusak.

Regards

Laut Sinaga

No comments:

Post a Comment