Wednesday, March 25, 2009

UTUSAN KRISTUS

Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 2 Korintus 5:20

Setiap kali Anda keluar rumah, Anda mewakili Kristus kepada mereka yang Anda jumpai. Anda mungkin berasumsi bahwa Anda hanya pergi kesekolah, ketempat kerja, atau pergi bersama teman-teman, namun Anda juga sedang dinas resmi untuk mewakili Raja Anda. Kitab Suci menunjukkan bahwa setiap umat Kristiani adalah utusan Allah kepada dunia yang mencari-cari. Duta-duta besar mewakili negaranya di luar negeri. Duta besar berbicara atas nama negaranya. Duta besar memberitahu orang lain bagaimana pandangan bangsanya tentang persoalan-persoalan tertentu. Jika orang ingin mengetahui adat istiadat suatu bangsa tertentu, mereka amati kehidupan duta besarnya.

Sungguh luar biasa bahwa Allah menunjuk kita untuk mewakili kerajaan-Nya. Namun Ia memang memilih untuk melakukan hal itu. Jika orang lain bertanya-tanya seperti apakah Allah itu, mereka tinggal bertanya kepada kita. Jika mereka ingin tahu bagaimana menghubungi Raja segala raja itu, kita seharusnya dapat menjelaskannya kepada mereka. Ketika orang-orang disekeliling kita mengamati cara hidup kita, seharusnya mereka menjadi jelas seperti apa kerajaan Allah itu. Jika seseorang yang kita kenal sedang terluka, seharusnya kita menjadi utusan Allah yang menyembuhkan. Jika orang-orang disekeliling kita memberontak terhadap Allah, seharusnya kita bersedia menolong mereka berdamai dengan-Nya.

Sama seperti Yesus menunjukkan seperti apa Allah itu ketika Ia hidup di bumi, sekarang Anda adalah perwakilan Allah dibumi, bagi dunia yang tidak tahu seperti apa Allah itu. Orang-orang mengamati hidup Anda. Laksanakanlah tugas Anda dengan penuh tanggung jawab dan wakililah Dia dengan baik.

Regards

Laut Sinaga

NANCY MUNTU - SINAGA, DOSEN AKPER SURYA NUSANTARA RAIH GELAR MNSc

Setelah sekian lama menuntut ilmu dan belajar dengan kerja keras demi mempersiapkan menjadi tenaga dosen yang handal di Akper Surya Nusantara, Pematangsiantar, akhirnya Ibu Nancy Muntu br Sinaga telah berhasil meraih gelar Master in Nursing Science (MNSc)dari Adventist University of the Philippines.

Ibu Nancy Muntu telah berhasil mempertahankan thesisnya dengan judul "KNOWLEDGE ON HYPERTENSION, SOCIAL SUPPORT, LIFESTYLE PRACTICES BEFORE AND AFTER BY HYPERTENSIVE PATIENTS" dengan pembimbing Prof. Jaqcueline D. Polancos, RN, MSN pada tanggal 06 Maret 2009.

pada tanggal 27-29 Maret 2009 yang akan datang ibu Nancy Muntu-Sinaga akan mengikuti upacara Wisuda di AUP yang mana salah seorang pembicaranya adalah Ev. Jannus O Hutapea. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sekitar awal April 2009 Ibu Nancy Muntu akan segera bergabung dengan keluarga dan anak-anak di kampus SLA/PTASN sehingga akan memperkuat tenaga dosen untuk tahun ajaran 2009/2010. SUKSES BUAT IBU NANCY MUNTU - SINAGA

Ibu Nancy Muntu, MNSc di dengan latar belakang bell tower AIIAS, Philippines

Pdt. Donald Muntu, MARE, Saby dan Odie

Tuesday, March 24, 2009

KKR "MENCARI KEBENARAN" HASILKAN 20 JIWA BARU UNTUK KRISTUS

Seperti biasanya, di kampus SLA/PTASN setiap Semester diadakan acara Week of Prayer. Acara week of prayer kalli ini diadakan pada tanggal 15 /d 21 Maret 2009 dengan pembicara Pdt. Heman Sibuea, MPTh, gembala jemaat Bintaro, DKI Conference.

Pdt. Hemat Sibuea tidaklah asing bagi kampus SLA/PTASN, Pematangsiantar, khususnya bagi keluarga staf., guru dan dosen, oleh karena Sibuea sudah pernah bekerja sebagai tenaga dosen di PTASN untuk dua periode lamanya. Bahkan sebagai pembicara week of prayer di SLA/PTASN, ini adalah merupakan kali 3 bagi Sibuea. Thema week of prayer kali ini adalah "Mencari Kebenaran' dengan lagu thema "Cari dahulu kerajaan Allah."

Sejak hari Minggu sore sampai Sabtu siang 21 Maret 2009 kampus SLA/PTASN memang betul-petul menikmati pesta rohani dengan suguhan firman Tuhan yang cukup tegas, lugas dan berwibawa yang disampaikan oleh Sibuea. Setiap harinya acara dimulai pukul 06.45 (pagi) dan 18.45 (sore).

Pdt. H. Sibuea, MPTh saat menyampaikan firman

Pada pertemuan pertama, Minggu 15 Maret 2008, Sibuea yang berkhotbah tanpa menggunakan powerpoint dan LCD prjector berhasil memukau para pendengar yakni seluruh penghuni kampus SLA/PTASN melalui penyampaian khotbah-khotbahnya. Pada pertemuan pertama, Sibuea mengupas tuntas mengenai Alkitab sebagai kebenaran dengan mengangkat dari Yohanes 17:17 bahwa ... firman-Mu adalah kebenara...
Pada pertemuan pertama ini Sibuea mengupas persamaan antara Alkitab, Yesus dan Manna. Saat yang sama dalam salah satu bagian khotbahnya Sibuea menekankan bahwa Alkitab adalah merupakan Otoritatif dan menjadi pedoman hidup, iman dan praktek bagi setiap orang Kristen,

Para siswa SMA sedang memyampaikan lagu pujian

Pada keesokan harinya Sibuea mengupas tuntas mengenai Yesus, kemdudian pada kesempatan yang lain dia juga membahas mengenai Ayat-ayat yang susah dimengerti dari Alkitab yang dibawakan dalam dua kali petemuan yang intinya mengenai makakan (daging binatang halal dan haram), hari Sabat, dll.

Anak-anak sedang menyampaikan instrument dibawah asuhan ibu JA Manafe

Sibuea dalam pekan doa ini juga menyinggung tentang ajaran yang salah mengenai api neraka dan kematian kekal serta ajaran sesat dari gereja protestan lainnya sampai kepada Surga seluruhnya dibahas dengan cakap sembari mengajak para pendengar untuk melihat Alkitab dalam bahasa aslinya yakni bahasa Ibrani (PL) dan Grika (PB). Sibuea yang saat bekerja sebagai dosen di PTASN kelihatan masih cukup tangkas menggunakan bahasa-bahasa asli Alkitab ini untuk menerangkan isi Alkitab yang sebenarnya sebab memang selama menjadi dosen di PTASN Sibuea pernah mengajar mata kuliah Ibrani dan Grika yang merupakan bahasa asli Alkitab.

Selama pekan doa berjalan baik pada pertemuan pagi maupun pertemuan malam, para penyanyi pilihan baik dari para siswa/mahasiswa bahkan keluarga guru, staf dan dosen telah menyampaikanlagu pujian yang semakin menambah khitmadnya acara kebaktian week of prayer ini.

A. Doa Kelompok

Pada setiap pagi sehabis acara kebaktian seperti biasanya diadakan doa kelompok. Para siswa dan mahasiswa serta staf, guru dan dosen terlihat dengan penuh kekhusukan berdoa untuk keberhasilan week of prayer ini agar melahirkan jiwa-jiwa untuk Kristus dan saat yang sama juga mendoakan agar cuaca bersahabat sehingga acara week of prayer dapat berjalan dengan baik tabpa adanya gangguan.

Setiap malambya keluarga staf, guru dan dosen, sehabis acara kebaktian juga berkumpul untuk mendfiskusikan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk kelancaran dan kesuksesan acara week of prayer ini,

B. Sesi Konseling

Sejak hari Rabu hingga Jemaat (18-20 maret 2009) mulai dari pukul 10.00 - 12.00 telah pula dibuka sesi konseling bertempat di Conference Room SLA/PTASN. Tampak para siswa dan mahasiswa silih berganti datang kepada Pdt. Hemat Sibuea untuk mengadakan konseling baik dari siswa/mahasiswa yang sudah dibaptis ,aupun yang belum dibaptis, baik mengenai masalah pelajaran yang dihadapi maupun masalah pergaulan muda-mudi semuanya dijawab Sibuea dengan meyakinkan.

Sibuea menggunakan sesi konseling ini dengan cukup baik, saat itu dia gunakan untuk mengadakan panggilan dan ajakan kepada siswa/mahasiswa yang belum dibaptis untuk menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi mereka. pengakaman Sibuea yang berasal dari keluarga yang beragama GKPI menggugah banyak hati siswa/.mahasiswa untuk berani mengambil tekad menerima baptisan untuk menjadi murid Kristus. Dalam khotbah-khotbahnya Sibue juga sering menceritakan bagaimana keadaannya sebelum menjadi Advent, dia juga mengajak pendengar untuk kembali menoleh ke tahun 1983 lalu saat mana dia berkuliah di PTASN dan mengambil jurusan Theologia padahal belum dibaptis dan kemudian setelah 2 bulan kuliah baru dibaptiskan. Cerita ini semakin menguatkan orang-orang muda untuk lebih berani mengambil keputusan.

C. ALTAR CALL YANG MENDEBARKAN

Pada hari Rabu malam, 18 Maret 2009 Sibuea pada akhir khotbahnya mengadakan panggilan (altar call). Penulis merasa bahwa ini adalah merupakan altar call yang sangat mendebarkan, mengapa tidak? Anda bisa bayangkan Pdt Sibuea sudah lama berbicara, lagu panggilan sudah dikumandangkan berkali-0kali namun tak satupunjiwa yang datang ke depan, sampai akhirnya Roh Tuhan bekerja danseorang siswa akhirnya berani tampil di depan untuk menyatakan dirinya bahwa dia akan menerima Kristus sebagai juruselamat pribadinya melalui baptisan yang kudus.

Saat para staf, guru dan dosen mengadakan doa keompok setelah kebaktian malam itu berakhir, Sibuea sempat agak meresa kecut dan berkata, "Hanya satu orang,"? Tetapi penulis memberikan support dan dorongan kepadanya dan berkata, TIDAK! It will be twenty person! Dan akhirnya apa yang penulis katakatan benar, pada akhir wek of prayer ada 20 jiwa yang dibaptiskan.

D. ACARA PERJAMUAN KUDUS

Seperti biasa, pada akhir acara week of prayer, tepatnya pada acara Vesper diadakan pula acara Pembasuhan Kaki dan Perjamuan kudus yang dipmpin langsung oleh Pdt. Royman Siagian, gembala jemaat SLA/PTASN.

Perjamuan kudus ini adalah merupakan suatu hal yang baru dan istimewa khususnya kepada kedua puluh kandidat baptisan.

E. ACARA BAPTISAN

Pada Sabat 21 Maret 2009, setelah acara kebaktian khotbah 3 orang hamba Tuhan yakni Pdt. H. Sibuea (pembicara), Pdt. D. E. Sinaga (Dosen Theologia), Pdt R. Siagian (Gembala Jemaat) membaptiskan ke 20 jiwa yang menyerahkan diri untuk Krisus melalui acara baptisan yang kudus.

Menurut catatan yang kami terima dari Bapak Drs. N. Limbong, sekretaris jemaat SLA/PTASN, ini adalah merupakan baptisan yang paling tinggi persentase non sda yang dibaptiskan, dari 20 jiwa yang dibaptiskan 5 SDA dan ada 15 non SDA. Berikut ini adalah merupakan nama-nama yang dibaptiskan dan rekapitulasi baptisan yang kami dapatkan dari sekretaris jemaat.

DAFTAR NAMA-NAMA BAPTISAN

PEKAN DOA “MENCARI KEBENARAN”

Oleh Pdt. H. Sibuea, MPTh

No

Nama

Kelas

Agama Asal

1.

Alfonsius H. Destada

X SMA

Katholik

2.

Dafit Sitanggang

IX2 SMP

HKBP

3.

Debby A Situngkir

VII SMP

Advent

4.

Dewinta J. Purba

Akper I

Pentakosta

5.

Fransitio P. Simanjuntak

X SMA

HKBP

6.

Galumbang Aritonang

SMA

GKPI

7.

Grace E. Silaban

VII SMP

Advent

8.

Ina K Sitepu

X2 SMA

GBKP

9.

Jhon Roy Sinaga

XI SMA

Pentakista

10.

Lambok Pardede

Akper I

HKBP

11.

Margaretta Sinaga

Ekonomi I

HKBP

12.

Maria C. Sebayang

X3 SMA

GBKP

13.

Masna Uli Hasibuan

X3 SMA

HKBP

14,

Mei Yanti Sinaga

VII SMP

Advent

15.

Pahara Siagian

III SMA

Katholik

16.

Sondang M. Siahaan

Akper I

GKPI

17.

Sonita Simanjuntak

XI SMA

HKI

18.

Viktor A. L. Toruan

VII SMP

Advent

19.

Shanny W. Limbong

III2 SMP

Advent

20.

Jamansen Purba

Ekonomi II

Protestan


Berikut adalah rekapitulasi Baptisan sesuai dengan tabel diatas. Jumlah baptisan yang berasal dari agama Advent (5 orang), Protestan (13 orang), dan Katholik (2 orang).


Baptisan yang berasal dari SMP 6 orang, SMA 9 orang dan mahasiswa 5 orang.


Semo seluruh jiwa yang baru dibaptiskan dapat bertahan sampai Yesus datang.


Doa berantai jumat pagi, ke 20 calon baptisan diapit oleh

staf, guru dan dosen


Prayer Circle dilakukan setiap pagi


Saat mengikuti Acara Pembasuhan Kaki


Amsal Sembiring, ketua Hima saat mengucapkan sepatah dua kata/ucapan terimakasih kepdfa Pdft. H. Sibuea pada acara prayer Circle Sabtu pagi 21 Maret 2009 di lapangan basket


Prayer circle di lapangan basket


20 calon baptisan sebelum diambil janji baptisan


Koor Stados dibawah asuhan ibu JA Manafe dan pianis Ibu DJ Sagala


Saat ke 20 anak-anak Tuhan menerima Yesus Kristus melalui Baptian oleh Pdt R. Siagian, Pdt. H. Sibuea dan Pdt. D. E. Sinaga


KUNJUNGAN ELDER PAUL EMERSON DAN ELDER HANCOK KE KAMPUS SLA/PTASN, PEMATANGSIANTAR

Pdt. R. L. Hancock

Elder Paul Emnerson dan istri yang telah melanglangbuana melayani pekerjaan Tuhan di Gereja MAHK tepatnya di kedua Uni Indonesia Kawasan Barat dan Uni Indonesia kawasan Timur pada era tahun 1960-1970an hampir setiap tahun mengunjungi kampus SLA/PTASN setelah mereka mengunjungi Nias (khususnya jemaat Hilinaa) yang menjadi jantung hatinya.

Kunjungannya ke kampus SLA/PTASN kali ini berbeda dengan kunjungan rutinnya seperti biasa, sebab kali ini Elder Paul Emerson yang sangat fasih berbahasa Indonesia bahkan menggunakan dialek Batak Toba, disertai dengan anggota group lainnya yakni Elder Hancok dan istri beserta dengan Ibu Mary Clause. Sama seperti Elder Emerson, elder Hancok juga merupakan seorang hamba Tuhan yang tidak asing lagi di Indonesia sebabnya dalam bidang pendidikan Theologia, sebab beliau telah bekerja di UNAI sebagai dosen puluhan tahun lamanya sejak tahun 60an hingga kembali ke kampung halamannya di Amerika tahun 1983.

Tepatnya, Jumat 13 Maret 2009 rombongan Elder Emerson yang terdiri dari Pdt. Paul Emerson dan istri, Pdt R. L. Hancock dan isteri, Mrs Mary Clause yang keseluruhannya berasal dari Amerika Serikat dan Ibu Ida Tobing Strictland, dari Medan, seorang anggota jemaat yang bekerja sebagai Volunteer di RSA Medan dan ADRA, seorang ibu yang selalu siap memberikan tumpangan dan batuan.

Kedatangan rombongan elder Emerson ke kampus SLA/PTASN membawa suasana baru, khususnya dalam bidang kerohalian, mengapa tidak! sebab sejak Acara Vesper hingga Khotbah Sabat rombongan melayani seluruh penghuni kampus dalam hal kerohanian.

A. ACARA VESPER

Acara Vesper dilayani oleh Pdt. Paul Emerson yang disampaikan dalam dua bahasa (English dan Indonesia). Setelah membaca sebuah ayat dari kitab Mazmur yang mengingatkan bahwa masing-masing kita sebagai umat Allah harus menginjil dan membagikan firman Tuhan kepada setiap orang, Pdt Emerson memberikan informasi bagaimana dia beserta dengan rombongan membantu pekerjaan Tuhan di Indonesia, khususnya di wilayah Toraja dan Nias (Hilinaa)

Melalui gambar-gambar yang dipancarkan melalui LCD penghuni kampus dapat merasakan bagaimana seriusnya hamba-hamba Tuhan ini membangun sekolah dan gereja. Meskipun usia mereka diatas 75 tahun, tetapi semangat mereka tetap tinggi dalam membantu pekerjaan Tuhan.

Dalam salah satu bagian pembicaraannya Elder Emerson bercerita bagaimana Tuhan memberikan keajaiban dengan mempertemukan seorang non SDA yang berasal dari Rusia mengalami kerusakan mobil yang kemdian di sapa dan dibantu oleh seorang gadis Advent, kemudian diteruskan kepada diadakannya pelajaran Alkitab kepada si pria Rusia, yang akhirnya dibaptiskan dan kemudian menjadi pasangan suami istri. Mereka itu juga pernah bergabung dengan elder Emerson dalam membantu pekerjaan Tuhan membangun di Toraja

B. KHOTBAH SABAT

Pada acara khotbah Sabat, giliran elder R. L. Hancok yang menyampaikan firman Tuhan yakni dengan topik mengenai pembersihan kaabah di Surga. Pdt. Hancok dalam menyampaikan firman Tuhan dialihbahasakan oleh mantan mahasiswanya yang saat ini sudah pensiun yang merupakan dosen dari penulis yakni Pdt. Herman Purba. Sebelum Pdt. Hancok menyampaikan firman Tuhan, Pdt. R. W. Sagala juga sempat memberikan kesaksisan mengenai kehidupannya dan kemudian menyampaikan nyanyian pujian yang berjudul "Thank You Lord" yang diiringi oleh ibu D. J. Sagala.

Pdt. R. L. Hancok sangat dikenal luas khususnya oleh para pekerja dan pendeta Gereja MAHK di Indonesia. Umumnya para pemimpin gereja saat ini bahkan para pendeta yang sudah pensiun adalah bekas anak didik dari Pdt. R. L. Hancok, sangat disayangkan penulis tidak sempat menjadi anak didiknya, sebab penulis datang berkuliah ke UNAI tahun 1984 yakni setahun setelah Pdt. R. L. Hancok berangkat dari UNAI tahun 1983.

Pdt. Hancock saat bekerja di UNAI (Indonesia) dikenal sebagai seorang yang suka membantu para mahasiswa yang memerlukan bantuan, baik, bekerja dan memiliki nilai yang tinggi, beliau tidak hanya membantu para mahasiswa Theologia, tetapi juga mahasiswa jurusan pendidikan, ekonomi dll. Selain itu saat berada di kampus UNAI dia juga di kenal sebagai sponsor beautification yang merubah wajah kampus UNAI menjadi apik dan asri, khususnya dengan air terjun "Hancock dan Hancock by Pass"

Dalam khotbahnya pada hari Sabat 14 Maret 2009 Pdt Hancock membawakan pekabaran mengenai kaabah di Surga dengan amat sederhana dan mudah di mengerti, yang selama ini pelajaran mengenai kaabah Surga itu dirasa amat sulit bagi kebanyakan anggota jemaat. Ayat yang menjadi thema khotbah beliau diangkat dari Ibrani 9:23 " Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu."

Menurut Hancock pekabaran mengenai kaabah di Surga akan lebih mudah dimengerti dengan mempelajari sistim upacara kaabah dunia. Sebagaimana di kaabah duniawi dilakukan pembersihan kaabah, kaabah surga juga memerlukan pembersihan. Pertanyaannya adalah mengapa kaabah di Surga perlu dibersihkan? Apakah kaabah di Surga itu kotor? Beliau menjawab kaabah surga dianggap "kotor" oleh sebab umat Allah tidak memiliki tabiat dan perbuatan yang sesuai dengan tabiat Allah sehingga setan dan para pengikutnya menuduh bagaimana umat Allah tidak memiliki hidup seperti Allah, nah untuk itulah Yesus datang kedunia, menjelma, mati dan bangkit serta naik ke Surga. Pelayanan Yesus ini adalah merupakan obat mujarab untuk pembersihan kaabah Surga. Akhirnya Hancok mengajak jemaat untuk selalu hidup sesuai dengan cara hidup umat Allah agar nama Tuhan tidak dipermalukan.

C. ACARA POTLUCK

Mr/Mrs R. L. Hanccock besama Pdt R. W. Sagala
saat menikmati makan siang

Untuk menyambut kehadiran para tamu dan rombongan Pdt Paul Emerson dan Pdt. Hancok, maka seluruh keluarga staf, guru dan dosen serta anggota jemaat SLA/PTASN mengadakan potluck di Administration Building. Makanan lezat yang disediakan yang bebas dari daging, ikan dan sejenisnya itu sangat menyenangkan para tamu yang hadir.

Rombongan tamu sangat menikmati kelezatan makanan yang disediakan. Hal seperti ini adalah merupakan hal yang biasa dilakukan oleh keluarga staf, guru dan dosen yang selalu mengingat bahwa sebagai orang Timur harus memberikan yang terbaik kepada tamu.

D. SEMINAR KHUSUS MAHASISWA THEOLOGIA OLEH PDT HANCOCK

Seusai makan siang, Pdt. Hancock yang semangat pelayanannya masih sangat tinggi mengambil kesempatan untuk dapat berbicara dari hati-kehati kepada para mahasiswa kependetaan STFT Surya Nusantara. Pertemuan ini diadakan di Conference Room SLA/PTASN yang dihadiri juga oleh beberapa dosen Theologia.

Pdt. Hancock Photo bersama para mahasiswa Theologia

Mengawali petemuan ini Pdt. Hancock menunjukkan foto-foto tempo doeloe saat dia masih berada di UNAI, foto-foto tempat kediamannya yang bagaikan taman eden penuh dengan pepohonan di Idaho. Kemudian Hancok bertanya kepada para mahasiswa mengenai alasan mereka untuk mengambil jurusan Theologia, khususnya kepada 2 mahasiswa kependetaan wanita, yakni Elsi Sagala dan Julaeni Sitohang.

Sebelum diadakan sesi tanya jawab, Elder Hancok memberikan The Basic Quality to be a leader/pastor yakni: "Kerendahan hati" (humble). Hancock membaca dari 1 Petrus 5:1-3 "Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."

Saat yang sama Hancock juga menggaris bawahi bahwa fungsi seorang gembala jemaat adalah untuk "memberi makan," sikapnya "harus tetap menjadi teladan," sebab upah mereka adalah "mahkota kemuliaan"

Pada kesempatan lain juga Hancock mengutip Amsal 16:18 bahwa, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Selain itu Hancock juga memberikan informasi bagaimana caranya kita dapat mengetahui bahwa kita telah dipanggil dalam pelayanan. Hancock mengatakan ada 2 cara untuk mengetahui hal itu antara lain:
a. Subjektif :
(1) adanya keyakinan di dalam diri bahwa kita dipanggil
(2) mengasihi semua orang (passion for soul)
b. Objective: memiliki karunia "pastor-teacher"

Setelah selesai memberikan renungan dalam pertemuan yang diadakan secara akrab itu, maka sesi tanya jawabpun diadakan. Berbagai macam pertanyaan dari para mahasiswa dijawab tuntas oleh Hancock

E. ACARA MALAM BUDAYA

Dalam mengahiri rangkaian penyambutan kepada Elder Emerson, Elder Hancock dan rombongan, Himpunan Mahasiswa Advent (HIMA) dibawah kooordinator Pdt. R. W. Sagala, sebagai Puket III diadakan pula acara malam budaya. Adapun materi malam budaya yanga dipimpin langsung oleh Pdt Sagala ini ialah merupakan tarian, nyanyian, instrument Batak, tortor dan Sigale-gale.

Acara pertama didahului oleh doa dan kemudian nyanyian National Batak Anthem yakni O, Tano Batak yang disampikan oleh Pdt. R. W. Sagala. Kemudian Tortor dari Daerah Batak Toba yang dibina oleh Ibu Lasmaria Doloksaribu br. Lumbantoruan dibawakan oleh para mahasiswa/i PTASN. Kemudian sebuah tarian dari Daerah Batak Karo yang dibina oleh Bapak Adat Muli Perangin-angin juga dibawakan oleh para penari lainnya dari siswa/mahasiswa SLA/PTASN.

Tortor Batak Toba

Ibu Ida Strickland Tobing dari Medan dan Pdt. R. W. Sagala sedang membawakan lagu YOU RISE ME UP

Tari Karo
Pdt. R. L. Hancock saat menyanyikan lagu Aek Sarulla

Nyanyian-nyanyian daerah terus dikumnandangkan oleh para mahasiswa, tidak kalah duet Pdt. R. W. Sagala dan Ibu Ida Tobing Stricland dari Medan yang membawakan lagu "YOU RISE ME UP" juga membahana di GOR SLA/PTASN. Permainan alat musik Hasapi dari Bapak Sijabat dan Suling yang dibawakan oleh Ariston Limbong, serta group uning-uinngan juga turut memukau.

Di tengah-tengah acara elder Hancok juga didaulat untuk menyampaikan sebuah nyanyian. Tapi secara mengejutkan Hancok siap membawakan dua buah nyanyian lengkap dengan petikan guitarnya, pertama dia menyanyikan sebuah nyanyian Cow Boy. Nyanyian kedua katanya, this song is very near into my heart, kemudian secara mengejutkan dia menyanyikan Aek Sarulla Tu Dia Ho Laho..... yang kemudian serta merta disamput dengan riuh oleh para siswa/mahasiswa, staf guru dan dosen yang hadir. Seingat penulis inilah kali kedua Hancock menyenyikan nyanyian ini di kampus SLA/PTASN, yang pertama sekali tahun 1978 atau 1979 saat penulis masih duduk di bangku kelas I SMA. Acara malam budaya juga diisi oleh mahasiswa yang mengakku dirinya sebagai aktor Bollywod lengkap dengan tarian Indianya. Acara kemudian diakhiri dengan tarian Sigale-gale setelah sebelumnya background sigale-gale ini diceritakan oleh ibu Mery Panjaitan. Acara kemudian diakhiri dengan doa oleh Elder Emerson.

Ibu T. Malau, Mr/Mrs R. L. Hancock, Bapak A. Tarihoran sedang asyik menyaksikan acara malam budaya

Ibu D. J. Sagala, sedang asyik dengan keyboardnya untuk mengiringi nyanyian