Beberapa hari sebelum hari ”H”nya tiba, suasana kampus hijau SLA Martoba/PTASN, Pematansiantar terlihat asri, rapih dan apik . Bahkan, di beberapa jalan utama dan sudut kampus umbul-umbul serta spanduk-spanduk telah berdiri kokoh dan tertata rapih. Kamis 29 Mei 2009 kampus hijau SLA/PTASN sudah bersolek untuk menantikan acara yang telah dinanti-nantikan, yakni Upacara Wisuda Sarjana (S1) & Program Diploma (D-3) serta penamatan siswa
Tulisan-tulisan selamat datang menyambut hangat para tamu dan orangtua/wali siswa dan mahasiswa, khususnya alumni SMA Martoba 19779 yang sengaja datang dari dalam dan luar negeri, untuk menghadiri acara Wisuda dan Penamatan kali ini. Penulis melihat beberapa alumni SMA Advent Martoba, Pematangsiantar khususnya tamatan tahun 1979 yang datang untuk memeriahkan acara penamatan dan wisuda ini baik yang sengaja datang dari luar negeri maupun dalam negeri, diantaranya: (1) Keluarga Pdt Charles Manullang (istri dan putrinya) dari Amerika Serikat, (2) Bapak Herbert Manurung juga dari Amerika Serikat. Kedua hamba Tuhan ini bukan hanya datang, tetapi mereka (alumni SLA/PTASN) Chapter Amerika ini juga memberikan uang cash mereka untuk membantu pekerjaan lembaga Tuhan di SLA/PTASN, Pematangsiantar.
Dari dalam negeri nampak hadir antara lain (1) Bapak Biderman Pasaribu dan istri (2) Bapak Nelson Sihotang dan istri, (3) John Maruli Situmorang, (4) Aron Hasibuan dan Istri, (5) Ibu Rencana Sitanggang dan suaminya Bapak Moses Hasibuan, (6) Bapak Erza Hutabarat dan istri, (7) Ibu Hariaty Hutauruk bersama suaminya Bapak Heskamer Carlos Munte yang juga merupakan mantan guru dan dosen di SLA/PTASN, (8) Ibu Sobrin Sinaga yang kesemuanya berasal dari Jakarta di tambah dengan alumni SMA 1977 yang berasal dari Sumatera yaitu Pdt. D. Nainggolan (Ketua MAHK Daerah Sumatera Selatan) di Palembang dan Ibu Kasmina Naibaho - Limbong, yang kini menjadi salah seorang staf di SLA/PTASN.
Berbeda dengan acara penamatan dan wisuda tahun 2008 lalu yang berjalan tanpada adanya ”Host” atau yang menjadi tuan rumah acara Wisuda tahun ajaran 2007/2008. Acara penamatan dan wisuda kali ini memang di dukung penuh oleh angkatan SMA 1979 yang menjadi host yang sangat luar biasa. Tetapi sama seperti acara penamatan dan wisuda tahun lalu, tahun ini juga acara penamatan dan wisuda di kampus SLA/PTASN tanpa dihadiri oleh pimpinan pusat atau DPP Perhimpunan Alumni Pelajar Advent Siantar (PAPAS) dari Jakarta.
Pada acara Wisuda dan penamatan di kampus PTASN yang diadakan pada tanggal 29-31 Mei 2009 ini para senior kelas Mahasiswa, SMA dan
Para sponsor Mahasiswa, SMA dan
Berikut ini adalah ringkasan dari seluruh kegiatan acara wisuda dan penamatan untuk tahun 2009:
Diiringi permainan piano oleh Stella Soputri dan permainan organ yang apik dari ibu D. J. Sagala, SE, rombongan Pembicara memasuki mimbar diikuti oleh rombongan kelas tamatan
Diawali dengan ucapan selamat datang oleh Bapak D. Soputra, MSc, Kepala SMA Advent Martoba, Pematangsiantar
Dua lagu pujian yang dibawakan oleh Koor
Pada salah satu bagian khotbahnya, Situmorang menyebutkan pengalamannya saat masih menjadi pelajar di SMA Advent Martoba yang selalu giat belajar sambil bekerja. Situmorang juga menekankan agar para tamatan dan wisudawan memiliki cara berfikir yang positif yang yakin sepenuhnya bahwa dengan Allah segala sesuatunya akan mungkin, mengutip motto dari kelas tamatan dan wisudawan. Pada bagian lain khotbahnya, Situmorang juga menekankan agar sebagai seorang muda hormat kepada orangtua (mengikuti hukum ke 5), rajin memelihara hari Sabat, mengikuti teladan Yusuf, Daniel, Abraham yang pada masa hidupnya kemana saja dia pergi selalu mendahulukan Tuhan. Situmorang juga mengajak agar kemanapun para tamatan dan wisudawan berada kelak, harus tetap menjadi terang bagi dunia dan mengikuti perintah Allah baik dalam hal memelihara Sabat, memberikan perpuluhan dan melakukan tugas penginjilan seperti apa yang telah dia lakukan selama ini. Tuhan akana memberikan keberhasilan kalau kita mau mendahulukan Tuhan.
Sebelum memberikan amanatnya pada acara consecration ini, Situmorang terlebih dahulu mendapatkan pengalungan bunga dari Bapak J. Malau, Ketua PTASN yang didampingi oleh Ibu T. Malau br. marpaung sebagai ucapan terimakasih atas pelayanan yang diberikan dalam acara penamatan dan wisuda ini.
Koor SMA
Setelah amanat berakhir, saudara Tawaris Laia pendeta kelas tamatan Mahasiswa
Acara Consecration malam itu diakhiri dengan baik dengan menyanyikan lagu dari LS No. 90 yang dipandu oleh Bapak Aron Hasibuan, salah seorang alumni SMA 1979 dan kemudian ditutup dengan doa oleh Bpk. Sedia Simbolon, MH-NA, Kketua Jurusan Akper PTASN, Pematangsiantar.
Berbeda dari seperti yang biasanya, acara Sekolah Sabat kali ini dimulai tepat pkl. 08.30 Wib, hal ini sengaja dibuat sedemikian rupa untuk mengantisipasi agar jangan terjadi keterlambatan sebab begitu padatnya acara dalam rangkaian acara penamatan kali ini. Mengingat bahwa seluruh acara kebaktian Sabat ini adalah merupakan rangkaian dari acara penamatan dan wisuda, maka seluruh kegiatan acara Sekolah Sabat dipandu oleh staf dari tamatan SMP dan SMA serta calon Wisudawan PTASN.
Pdt. D.Nainggolan, Saat Menyampaikan Khotbah
Sebagaimana biasanya di kampus SLA/PTASN, acara Sekolah Sabat kali inipun diadakan dengan cara bilingual (English dan Indonesian). Beberapa orang tua yang menghadiri acara Sekolah Sabat terlihat berdecak kagum atas kefasihan anak-anak
Untuk diskusi Sekolah Sabat, secara khusus dibawakan oleh dosen-dosen Theologia STFT Surya Nusantara, Pematangsiantar, yakni Pdt. DR. R. W. Sagala dan Pdt. D. E. Sinaga, MMin beserta dengan 2 orang tamatan dari STFT Surya Nusantara yaitu saudara Salomo Panjaitan dan Sdr. Tawaris Laia. Pdt. Sagala lebih dahulu membuka Pelajaran Sekolah Sabat yang berjudul “SURGA” dengan satu statement yang mengatakan bahwa Surga itu adalah realita bukan khayalan belaka. Kemudian diskusi dilanjutkan oleh Pdt. D. E. Sinaga dan kedua mahasiswa tamatan kependetaan diatas. pada kesimpulan Sekolah Sabat itu Pdt Sagala menekankan agar kita: (1) Percaya kepada janji-janji Allah dan (2) Hidup sebagai anak-anak warga negara Surga, kedua hal ini akan membuat kita siap untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Terakhir Sagala juga mengatakan, agar sementara kita hidup di dunia ini kita hidup seperti orang yang hidup di surga dan dia mengajak agar kita menjadikan dunia, tempat dimana kita berada, lingkungan kita, rumah tangga kita menjadi surga sebelum kita siap masuk kedalam Surga yang sebenarnya. Sebelumnya, Pdt Sinaga memberikan penjelasan dimanakah Surga itu sebenarnya melalui power point presentation hal ini membantu para hadirin untuk mengerti bahwa Surga adalah tempat yang nyata yang telah disiapkan ALlah untuk kita.
Setelah terlebih dahulu mendengarkan pengumuman-pengumuman yang disampaikan oleh Drs. N. Limbong, MBA, Puket I Bidang Akademis PTASN, dentingan manis bunyi piano yang dimainkan Ibu J.A. Manafe, PhD yang digaungkan dengan permainan organ yang elegan oleh Ibu D. J. Sagala, SE pun kemudian mengawali acara kebaktian Baccalareate. Prelude yang mengiringi masuknya kelas tamatan
Berturut-turut lagu pujian disampaikan untuk menambah khusuknya acara kebaktian Sabat itu. Lagu Pujian I disampaikan oleh Koor Mahasiswa dibawah bimbingan ibu J. A. Manafe, dan pianist Ibu D. J. Sagala, SE yang berjudul NOTHING IS IMPOSSIBLE yang merupakan motto dari para kelas tamatan 2008/2009.
Bapak Herbert Manurung dan Bapak Ezra Hutabarat kemudian mengumkan nyanyian pujian yang dibawakan oleh PS Pelita Kasih Medan dan Koor tamatan SMP dibawah bimbingan Pdtm. Donald Muntu, MARE. Bapak J. Malau kemudian pada kesempatan lainnya memperkenalkan para tamu dan partisipan, dilanjutkan oleh Bapak H. C. Munte untuk mengumumkan lagu pujian yang disampaikan oleh koor kelas tamatan SMA dibawah bimbingan Bapak David Soputra dan pianist Stella Soputri. Bapak Nelson Sihotang kemudian membacakan ayat inti yang diangkat dari Yosua 14:8.
Dalam amanatnya yang berjudul "PEMIMPIN AGUNG" yang diangkat dari 2 Sam 1:14-16 dan Yoshua 14:8. Pada awal khotbahnya pada acara Baccalaurete itu Bapakm Lukas menyebutkan tentang penyakit pemimpin masa kini antara lain: Amnesia, Insensitive dan Emotion. Kemudian Bapak Lukas mengajak para tamatan dan wisudawan untuk tidak gampang menyerah, dia memberikan illustrasi mengenai Lena Maria, si kecil yang hidup tanpa tangan dan hanya berkaki saja tetapi walaupun demikian dia dapat hidup tanpa limit.
Lukas dibagian khotbah lainnya menyebutkan tentang beberapa pandangan mengenai hidup ini. Konsep kehidupan menurutnya: (a) suratan tangan (Yesaya 49:16), (b) Berlomba (Ibrani 12:1), (3) Anugerah (Yeremia 29:11) Lukas dalam khotbahnya mengingatkan bahwa Tuhan itu mengenal kita dan sangat peduli kepada kita, sedangkan burung bibit Dia perhatikan sahutnya. Di bagian tengah khotbahnya Lukas menceritakan pengalaman dari Thomas Dorsey yang sempat lemah iman karena kematian anak istrinya, tetapi dia kemudian dikuatkan dan berhasil menciptakan lagu yang sangat terkenal di dunia Kristen bahkan sampai sekarang ini, yaitu lagu: "Precious Lord Take My Hand."
Bapak Eddy Lukas juga menyinggung tentang prinsip 90 - 10 dalam khotbahnya, dan prinsip gelas setengah penuh yang menekankan agar dalam hidup ini kita selalu berfikiran positif dan meyakini sepenuhnya bahwa Tuhan Allah ikut campur tangan dalam kehidupan kita. Mengakhiri khotbahnya Bapak Lukas berkenan menyampaikan sebuah lagu yang berupa kesaksian hidupnya dari Lagu Sion tetapi dinyanyikan dalam bahasa Mandarin.
Setelah acara kebaktian Sabat berakhir, maka seluruh tamu-tamu khusus, dan semua undangan mengadakan makan siang di ruangan Perpustakaan, sementara seluruh keluarga dan orangtua pada calon tamatan dan calon wisudawan makan siang bersama di Cafetaria SLA/PTASN.
ACARA ALUMNI GOLDEN CORD (Sabtu, 30 Mei 2009):
Meskipun DPP PAPAS pusat dan utusannya tidak dapat menghadiri acara penamatan dan wisuda kali ini, namun acara Alumni Golden Cord tetap berjalan dengan meriah yang dipandu oleh Bapak Drs. N. Limbong dan Bapak Ezra Hutabarat alumni SMA 1979.
Mengawali acara Alumni Golden Cord ini Bapak Drs. N. Limbong terlebih dahulu memanggil para alumni SLA Martoba/PTASN mulai dari angkatan 1950an saat sekolah ini didirikan hingga tamatan 2009. Dengan semangatnya setiap angkatan yang dipanggil yang ada di dalam ruangan perkumpulan berdiri tegap dan dengan bangganya menyebutkan angkatan tahun berapa dirinya.
Tahun ini DPP PAPAS tidak mengadakan Acara pemberian penghargaan kepada alumni terbaik. Oleh sebab itu soire Sabat 30 Mei 2009 itu adalah merupan waktu yang sangat istimewa bagi para tamatan SMA 1979 untuk berbagi kisah dan pengalaman kepada para hadirin, orangtua murid, para tamatan dan calon wisudawan serta semua hadirin yang hadir. Seluruh angkatan SMA 1979 didaulat untuk hadir di depan mimbar beserta dengan pasangan mereka masing-masing. Mereka diminta untuk membagi-bagi pengalaman mereka saat belajar di SLA, Pematangsiantar. Sebuah lagu pujian bersama disampaikan oleh angkatan SMA 1979 dibawah pimpinan ibu Hutabarat dan pianist Bapak Ezra Hutabarat.
Photo-photo kenangan lama pun ditampikan melalui LCD. Tadinya mereka kelihatan kurus-kurus saat menjadi pelajar di SLA Martoba sekarang mereka sudah berobah total, semakin ganteng dan berhasil menjadi pimpinan di tempat mereka bekerja masing-masing. Bapak Ezra Hutabarat dengan apik telah berhasil memimpin acara kesan dan pesan sore Sabat itu. Satu-demi satu para alumni membagikan kisah mereka, ada yang cerita tentang pengalaman saat bekerja sambil sekolah, ada yang bercerita bagaimana mereka dulu saat mengadakan rekreasi dan camping ke Gunung Simbolon dan bahkan ada yang bercerita mengenai masalah cinta mereka.
Semua kisah-kisah mereka ini di ramu dengan baik oleh angkatan 1979. Satu hal yang dapat disimpulkan bahwa selama aalumni SMA 1979 ini berada dan belajar di kampus masing-masing mereka belajar sambil bekerja. Semuanya mereka berusaha bekerja keras dan belajar giat sehingga akhirnya mereka berhasil menjadi orang-orang yang besar saat ini. Kemudian mereka juga bercerita bagaimana mereka senang sebab mendapatkan teman hidup mereka (suami atau istri) dari sekolah Tuhan ini.
PAGELARAN SENI DAN BUDAYA/SENIOR NIGHT (Sabtu, 30 Mei 2009)
D
Acara pagelaran seni dan budaya dan Senior Night kali ini dikordinir langsung Sponsor dari para wisudawan dan para tamatan serta seluruh anggota senior 2008/2009 bekerja sama dengan alumni SMA 1979. Sebuah group musik pengiring acara ini telah pula disiapkan olejh alumni SMA 1979. Acara malam budaya ini diawali oleh sebuah tortor yang disampaikan oleh staf guru dan dosen SLA/PTASN untuk menyambut kedatangan Alumni 1979 ke kampus SLA/PTASN. Tortor ini sangat indah untuk disaksilkan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan beberapa nyanyian dan tarian yang disampaikan oleh para senior kelas SMA dan mahasiswa mulai dari tarian tradisional karo, simalungun dan tortor batak Toba sampai kepada tarian kreasi modern ala mahasiswi PTASN pun seilih berganti muncul dalam acara malam budaya ini. Ditengah-tengah acara ini, satu acara khusus diberikan oleh para alumni SMA 1979 untuk menghormati satu-satunya guru mereka yang masih ada di kampus yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun mereka yaitu keluarga Bapak dan Ibu Surbakti. Sebuah acara khusus diberikan kepada Bapak dan Ibu Surbakti, mereka memberikan sepasang jam tangan kepada Bapak dan Ibu Surbakti dan saat yang Sama Renikke Surbakti, putri sulung Bapak dan Ibu Surbakti mengumandangkan sebuah lagu dalam acara itu. Selain itu angkatan SMA 1979 juga memberikan kenang-kenangan kepada almamater mereka berupa jam besar yang akan dipasang di salah satu sudut kampus dan memberikan kaos kepada masing-masing staf/guru dan dosen.
Acara malam minggu kali ini semakin meriah dengan munculnya Bapak HC Munte, mantan guru.dosen SLA/PTASN yang juga merupakan suami dari salah seorang angkatan SMA 1979 yakni ibu Hariaty Hutauruk - Munte. Bapak Munte memberikan acara yang mengocok perut semua penonton yang ada dengan memberikan perlombaan kepada para guru dan dosen, lomba berdiri diatas kertas koran dan lomba untuk mengenali kaki pasangan mereka masing-masing. Tanpa acara dari Bapak Munte ini acara malam budaya saat itu pasti kurang mengesankan.
Saat acara lomba berdiri diatas koran, tampak tanpa canggung-canggung pasangan guru dan dosen menggendong pasangan mereka masing-masing agar dapart bertahan berdiri pada lipatan koran yang terkecil. Juga ada yang lucu saat guru/dosen disuruh untuk memegang mencari dan memegang kaki pasangan mereka ada guru dan dosen yang memegang kaki suami dan kaki istri orang lain. :))
ACARA COMMENCEMENT EXERCISE (Minggu, 31 Mei 2009)
Puncak dari seluruh rangkaian acara wisuda Sarjana (S-1) dan Program D-3 PTASN serta penamatan
Acara Commencement Exercise ini dipandu oleh Ibu. Mery Panjaitan, Spd, Dosen Bahasa Ingerís PTASN. Pembicara, pada acara Commencement Exercise ini ádalah Pdt Lendra Situmorang, MMin, ketua MAHK Conference DKI Jakarta yang kemudian memimpin hadirin untuk mengheningkan cipta. Paduan Suara (PS) Candle Light dari Jln Simbolon, Pematangsiantar disampaikan dengan baik.
Si Gale-gale
Setelah terlebih dahulu diperkenalkan oleh Bapak J. Malau, MBA, Ketua PTASN, maka Pdt L. Situmorang pun menyampaikan amanatnnya yang diberi judul "TETAPLAH TERANGMU BERSINAR." Dalam amanatnya Situmorang mengatakan bahwa kehidupan ini akan bersninarbilamana kita memiliki 6 sifat sebagai mana sifat dasar yang dimiliki oleh cahaya. Keenam sifat yang perlu kita miliki itu antara lain: 1. Konstan atau tidak berobah. Artinya, para wisudawan dan tamatan diharapkan dapat menjadi terang yang bersinar, tabiat dan iman kita tidak pernah berobah, tabiat yang sudah didapat dari kampus yaitu jujur dan rajin menuruti firman Tuhan. Pada masyarakat dimana kita hidup sekarang ini sering kita kebingungan, karena didapati bahwa dusta itulah kejujuran dan dann kesalahan itu adlah kebenaran, kemunafikan itu adalah kesetiaan.
2. Cahaya tidak pernah terpolusi adalah tempat dimana kita hidup, tempat bekerja tidak sesuai dengan moral kekristenan. Pola hidup yang bertentangan dengan firman Tuhan, ketidakjujuran dan ketamakan di tempat bekerja dan keinginan-keinginan yang sudah terpolusi dengasn dosa. Kehidupan kita akan menjadi terang bilamana tidak membiarkan kehidupan/tabiat kita terpolusi oleh lingkungan dimana kita hidup.
3. Cahaya menghasilkan panas mengandung arti bahwa cahaya yang menhasilkan panas dapat memusnahkan kuman dan menyembuhkan penyakit. Cahaya dapat menghasilkan panas, kaena cahaya adalah emisi dari partikel energi yang kita kenal dengan photon dan photon digunakan utnuk menghancurkan kuman dan kanker. Sama halnya dengan panas yang dihasilkan sinar matahari dapat memusnahkan kuman dan menyembuhkan segala penyakit. Demikian halnya kehidupan saudara dapat melenyapkan dosa-dosa kehidupan dan memperbaiki penyakit dosa masyarakat dimanapun kita berada. Kita harus menjadi berkat ditengah-tengah masyarakat, solusi bagi setiap masalah dan bukan menjadi masalah.
4. Cahaya menghalau kegelapan adalah suatu fenomena yang unik dan penting dalam kehidupan manusia.
5. Cahaya memberikan terang pada kegelapan.
6. Cahaya dapat mengatasi kegelapan, tetapi kegelapan tidak dapat menutupi terang. Ketika cahaya muncul, maka kegelapan lenyap. Namun kegelapan muncul tidak dapat menutupi terang. Anda bisa menutup cahaya tetapi tidak dapat menghalangi terang dengan kegelapan. Sekecil apapun cahaya, ia akan akan langsung bersinar dalam kegelapan, namun betapapun besar kegelapan tak mampu megatasi terang.
Terakhir kita selalu bersatu sebagai karakter yang terakhir dari cahaya. Walaupun cahaya itu terdiri dari beberapa komponen dan selalu bergerak, cahaya selalu bergerak bersama dan tidak terpecah. Demikian halnya dimanapun kita berada haruslah menjadi pemersatu, pembawa kesejukan dan kedamaian. Jauhkan sifat sombong dan meninggikan diri, tegas Situmorang.
Setelah pelantikan kepada para wisudawan dilangsungkan, Ibu Mery Panjaitan, yang berindak sebagai MC dalam acara Commencement Exercise ini mengumumkan para Wisudawan terbaik dari setiap jurusan.
Adapun daftar wisudawan terbaik dari setiap jurusan dan masing-masing Index Prestasi yang mereka capai adalah sbb:
No | Nama | Jurusan | IP |
1. | Mariana Pakpahan | Akper – D3 | 3,59 |
2. | Ertati Siregar | Ekonomi S1 | 3,38 |
3. | Amsal Sembiring | Ekonomi D3 | 3,16 |
4. | Salomo Panjaitan | Theologia – S1 | 3,06 |
Kepada para mahasiswa terbaik, sekolah memberikan penghargaan khusus dan orangtua mereka dipanggil ke depan untuk diberi ucapan selamat.
Partisipan dalam Acara Consecretion
Bapak dan Ibu Surbakti saat mendapatkan "hadiah" dari alumni SMA 1979 beserta dengan Renikke
Ralph Oliver Bonar Sagala, salah seorang tamatan anak dari Pdt DR. R. W. Sagala
Partisipan dalam acara Commentcement
Salah seorang wisudawan menerima diploma
Tortor staf/guru dan dosen saat menerima kedatangan alumni SMA 1979 tampak Bapak dan Ibu J Malau menyongsong kedatangan mereka
No comments:
Post a Comment