Saturday, February 21, 2009

BAPAK MARUSAHA DOLOKSARIBU, MBA MEMBAGIKAN ROTI HIDUP DI JEMAAT SLA/PTASN

Sejak hari Jumat, 20 Februari 2009, Kampus SLA/PTASN dikunjungi oleh dua orang alumni SLA/PTASN yakni Bapak Marusaha Hutajulu dan Bapak Giatta Sihombing. Kedua alumnus ini adalah merupakan anggota PAPAS dari Jakarta yang termasuk kelompok Arisan/Perkumpulan "DOS NI ROHA," Jakarta.

Setelah keduanya mengikuti kekhitmadan acara Vesper di kampus SLA/PTASN untuk mengenang kembali saat-saat menjadi pelajar dan mahasiswa di SLA Martoba/PTASN, Pematangsiantar, keesokan harinya Sabat, 21 Februari 2009, Bapak Marusaha Doloksaribu, MBA yang merupakan abang kandung dari salah seorang tenaga guru di SLA Martoba yakni Bapak Tunggul Doloksaribu, SPd, didaulat untuk menyampaikan Firman Tuhan, pada acara Khotbah, Sabat, 21 Febrari 2009.

Sebelum menyampaikan Firman Tuhan, Bapak Sedia Simbolon, MA-NA, Kajur Akper Surya Nusantara yang menjadi MC dalam acara khotbah Sabat itu berkenan memperkenalkan Bapak Doloksaribu kepada jemaat. Bapak Doloksaribu telah menyelesaikan pendidikannya di SMA Advent Martoba (SLA Martoba), Pematangsiantar pada tahun 1985 kemudian melanjutkan pendidikannya di STIE Surya Nusantara, Pematangsiantar sebelum menamatkan S1 Akutansinya dari UNAI Bandung. Bapak Doloksaribu kemudian meneruskan pendidikannya dan meraih gelar MBA dasri Filipina. Beliau menikah dengan seorang istri dan dikarunia oleh Tuhan tiga orang anak dan anak tertua saat ini sedang menimba ilmu dan masih duduk di bangku SMA di Amerika. Bapak Doloksaribu telah berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan di Jakarta sebelum akhirnya memilih untuk menjadi seorang Wirausaha hingga saat ini..

Dalam awal khotbahnya, Bapak Doloksaribu menceritakan bagaimana pengalamannya sewaktu menuntut ilmu. Dia harus bekerja untuk dapat membantu uang sekolah dan uang kuliahnya dan malah sempat bekerja dalam 3 departemen pekerjaan sekaligus saat berkuliah di UNAI (yang kata beliau akhirnya kini dia sadari hal seperti itu tidak baik dan salah). Dia memberi pesan bahwa bekerja sambil belajar akan menolong kita untuk bijak dalam membagi waktu.

Dalam salah satu bagian khotbahnya yang diangkat dari kitab Matius 25:35-40 dan Yakobus 1:22,26-27 Doloksaribu sempat menanyakan kepada para siswa/mahasiswa dan salah seorang tenaga pengajar, apa maksud kedatangan kita ke gereja. Dari jawaban yang dia dapatkan, katanya: Maksud kedatangan kita ke gereja adalah untuk mendengarkan Doloksaribu berkhotbah menyampaikan firman Tuhan, dan itu hanya bisa ada di gereja SLA/PTASN ini.

Dalam khotbahnya, Doloksaribu menekankan bahwa kita harus menjadi pelaku firman, jika kita tidak demikian katanya mengutip Alkitab kita berarti penipu atau menipu diri sendiri (Yakobus 1:22). Kemudian beliau menambahkan bahwa ibadah yang murni itu harus mengunjungi yatim piatu dan janda-janda (Yakobus 1:27)

Bacaan Alkitab (Matius 25:35-40) memberikan indikasi bahwa perbuatan kita kepada orang yang lemah dan berkekurangan adalah merupakan perbuatan untuk Tuhan. Orang yang selamat, kata Doloksaribu adalah orang yang membatu sesamanya.

Pada acara khotbah kali ini ada keistimewaaan dan hal ini tidak pernah terjadi di kampus SLA/PTASN yakni 2 group yang menyampaikan nyanyian pujian menyanyikan nyanyian yang sama. Lagu "No More Night," pertama sekali dinyanyikan "Solo" oleh Sdr. Bondan Prakoso Simbolon yang juga merupakan alumni SLA/PTASN yang datanga dari jakarta dan kemudian dinyanyikan dengan cara berduet oleh Miss Ita Agusta Bangun dan Miss Risna Limbong.

Acara kebaktian Sabat diakhiri dengan berkat Firman Tuhan. Terimakasih Bapak Doloksaribu, semoga dikesempatan yang lain juga boleh menyampaikan firman Tuhan di jemaat SLA/PTASN

No comments:

Post a Comment